BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Memiliki
hubungan dengan orang lain sangtlah penting dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam keluarga, sekolah, ataupun dalam kehidupan bermasyarakat. Berbicara
masalah hubungan dalam dunia pendidikan maupun sekolah tidak terlepas dari
hubungan antara pendidik dengan anak didik,hubungan itulah yang dimaksud dengan
mengalami suatu kontak sosial. Kontak sosil sangatlah penting dalam hubungan
pendidik dengan anak didik, dengan kontak sosial mereka bisa memahami dan
mengerti karakter maing-masing, karena seriap pendidik maupun anak didik
memiliki karakter yang berbeda-beda.
Disamping
itu kontak sosial yang baik akan mempermudah tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, semua itu tergantung dari hubungan antara tenaga pendidik dengan anak
didik yang bersangkutan. Dari kontak sosial tersebut akan menumbuhkan suatu
proses sosial, yang didalamnya akan terjadi hubungan antara satu dengan yang
lainnya, proses itu yang disebut dengan suatu interaksi.
Memahami
dengan baik mengenai kontak sosial, proses, maupun interaksi sangat penting
dalam mendukung proses pembelajaran, jika hubungan dengan anak didik berjalan
dengan baik, maka pendidik akan lebih mudah mengarahkan anak didik menuju
tujuan pembelajaran, namun jika hubungn pendidik dengan anak didik sudah tidak
berhasil, maka anak didik akan menumbuhkan rasa benci dalam hati kepada
pendidik, jika sudah seperti itu, untuk mencapai tujuan pembelajaran akan
mengalami kendala.
Disamping
itu kita harus memahami dengan baik mengenai jenis kontak sosial, supaya kita
bisa memahami anak didik kita, dari kontak sosial dalam keluarga, yang
merupakan kontak sosial pertama yang dijalani oleh seorang anak, disini peran
orang tua memiliki peranan yang sangat mendasar dalam pertumbuhan anak,
memberikan bimbingan dasar, sebagai bekal anak yang bersangkutan. Kemudian anak
akan menuju pada kontak sosial yang kedua yaitu dunia pendidikan atau sekolah,
disini anak akan bertemu dengan tenaga pendidik dan teman-teman sebaya yang
lainnya, anak akan belajar berinteraksi dengan orang lai dlam sekolah tersebut,
ank akan terus tumbuh kemudian menjalani kontak sosial dalam kehidupan
bermasyarakat,bergaul dalam masyarakat, menjalani aturan-aturan dalam
masyarakat, serta menjalani suatu pendidikan yang meluas, itulah bagaimana
pentingnya kita memahami kontak sosial dana jenisnya secara lebih lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1.
Bagaimana kontak sosial anak didik?
1.2.2.
Apakah jenis kontak sosial edukatif ?
1.3 Tujuan
1.3.1. Uuntuk mengetahui bagaimana
kontak sosial anak didik.
2.3.2 Untuk mengetahui jenis kontak sosial edukatif.
1.4 Manfaat
1.4.1. Bagi mahasiswa sekaligus sebagai
calon guru, supaya bisa mengerti dengan baik
mengenai bagaimana cara menjalani kontak sosial anak
didik dengan baik supaya pesan yang akan kita sampaikan kepada anak didik bisa
dimengerti dengan baik, disamping itu kita juga perlu mengetahui jenis kontak
sosial edukatif, supaya kita bisa memahami tahapan kontak sosial yang akan
dijalani.
1.4.2. Bagi penulis hendaknya dapat
lebih memahami tentang kontak sosial anak didik dan jenis kontak sosial edukati
BAB II
PEMBAHASAN
ANAK DIDIK DAN KONTAK SOSIAL –EDUKATIF
2.1 Kontak Sosial Anak Didik
Dalam suatu hubungan kontak sosial
akan terjadi proses sosial, yang dimaksud dengan proses sosial adalah
terjadinya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Proses hubungan terebut berupa hubungn iteraksi sosial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Interaksi sosial diartikan sebagai
hubungan timbal balik antara dua belah pihak antara individu dengan individu ,
maupun antara kelompok dengan kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Interaksi dapat diklasifikasikan
menjadi 3 antara lain :
a.
Yang melibatkan dalam sejumlah orang, misalnya :
Ø Seorang dengan
seorang
Ø Seorang
dengan group
Ø Group
dengan group
b.
Ada tingkat-tingkat keintiman, misalnya ada yang
bersifat primer, ada yang bersifat skunder
c.
Ada yang berproses sosial. Dalam hal ini terdapat
beberapa bentuk proses sosial, ada yang berbentuk positif, ada juga yang
berbentuk negatif. Yang positif dinamakan integrasi atau associatif proses,
yaitu proses yang menyatukan. Edangkan yang negatif dinamakan disintegrasi atau
disassociatif process, yaitu proses yang memisahkan. Yang termasuk proses
menyatukan yaitu : coperation (koperasi), consensus (kerja sama), assimilation
(assimilasi). Sedangkan yang termasuk proses memisahkan yaitu : conflict
(persengketaan ) dan competisi (persaingan).
Disamping itu terdapat beberapa faktor psikologik dalam suatu interaksi
sosial, antara lain :
1.
Faktor imitasi adalah
dorongan untu meniru orang lain
2.
Faktor sugesti adalah
dorongan bagi seseorang untuk melakukan atau bersikap seperti yang diharapkan
oleh pemberi sugesti.
3.
Faktor
identifikasi adalah faktor yang mendorong untuk menjadi identik
dengan orang lain.
4.
Faktor simpati adalah
faktor perasaan rasa tertarik kepada orang lain.
Menurut Matthe J. Hornsey dan
Michael A. Hogg tahun 2000
membedakan asumsi dan multikulturalisme
terletak pada perbedaan asumsi berkaitan dengan konsekuensi persamaan dan
perbedaan hubungan antar kelompok, seperti yang dikatakan Hornsey dan Hogg
yakni “hubungan antar kelompok, terutama asimilasi( pembauran ) sejalan dengan
hipotesis Byrne pada tahun 1971 tentang similarity-attraction yang sering
diasumsikan dan digeneralisasikan terhadap konteks antar kelompok .
Dalam dunia pendidikan atau
sekolah, kontak sosial merupakan salah satu sarana mencapai hasil pendidikan
yang diharapkan. Kontak sosial disebut jug pergaulan sosial, antara pendidik
dengan anak didik yang memumgkinkan timbulnya rasa senang dan cinta anak didik
dari pendidik atau sebalikny. Disamping seorang pendidik mengetahui tentang
karakter dari pendidiknya, namun disini anak didik melalui kontak sosial itu
dapat mengetahui secara langsung apa yang ada pada pendidik, kecintaannya, rasa
sosialnya,dan dedikasinya. Kesempatan kontak sosial wajib diadakan dn
dipergunakan sebaik-baiknya, karena kontak langsung menimbulkan interaksi yang
wajar antara kekuasaan pendidik dan ketaatan anak didik.
Didalam mendidik atau proses
pendidikan seorang pendidik harus mempunyai kewibawaan dan kinerja yang
profesional sehingga lulusan yang dihasilkan benar-benar berkompeten sesuai
dengan apa yang diharapkan. Dalam suatu proses kontak sosial akan terjadi pergaulan
, yang dimaksud dengan pergaulan yaitu kontak langsung antara individu dengan
individu yang lain, atau antara pendidik dengan anak didik. Suatu pergaulan
dapat memudahkan usaha bimbingan dan pertolongan supaya dapat dilaksanakan
dengan baik. Pergaulan dapat dibedakan menjadi :
pergaulan
SIAPA
Anak - orang dewasa
Orang
dewasa - orang dewasa
|
PERGAULAN
Ekonomis
yang tidak ekonomis
Seni
bukan seni
Pedagogis dan bukan pedagogis
|
BIDANGNYA
Ekonomis
Seni
pedagogis
|
Pergaulan biasa
Pergaulan pedagogis
|
Syarat pergaulan padagogis antara
lain :
a.
Pergaulan antara anak dengan orang dewasa.
b.
Di dalam pergaulan ada pengaruh.
c.
Ada maksud dan tujuan secara sadar untuk anak ke
arah kedewasaan.
Menurut M.J. Langeveld pergaulan
merupakan ladang atau lapangan yang memungkinkan terjadinya pendidikan. Suatu
pendidkan tidak hanya terjadi pada orang dewasa dengan orang yang belum dewasa,
namun ada kalanya pergaulan oarang dewasa dengan orang dewasa akan memunculkan
proses pendidikan, hanya saja letak tanggung jawab berada pada orang yang
menerima atau diberi.
Pergaulan antara sesama anak didik
tidak akan memunculkan suatu pendidikan, karena tidak memiliki sumbangan bagi
perkembangan rohani bagi anak didik, disamping itu karena belum adanya rasa
tanggung jawab diantara mereka.ada beberapa manfaat pergaulan, antara lain:
a.
Pergaulan memungkinkan terjadinya pendidikan.
b.
Pergaulan merupakan sarana untuk wawasan diri.
c.
Pergaulan menimbulkan cita-cita.
d.
Pergaulan itu memberi pengaruh seara diam-diam.
Dulu suatu pendidikan bersifat otoriter, yang artinya anak didikk
harus menuruti segala perintah dan larangan, jika anak didik tidak mau
menuruti, akan ada suatu hukuman yang diberikan, disinilah anak didik akan mau
melaksanakan perintah itu, namun dalam hatinya akan tumbuh rasa takut, benci
dan dendam.
Dengan adanya pendidikan seperti
itu, maka rasa cinta antara peserta didik dengan anak didik tidak akan ada,
sehingga akan tumbuh pergaulan yang tidak wajar . akibatnya anak didik akan
merasa tertekan, tidak berani mengeluarkan isi hati, merasakan harga diri
kurang dan minder. Namun pendidikan yang dulu bersifat otoriter itu pada akhir
abad ke-19 berubah menjadi pendidikan yang lunak, pndidikan yang hanya
membiarkan anak didik untuk berkemabang sendiri, anak dimanjakan, kesulitan
yang dihadapi anak diatasi oleh pengasuhnya, sehingga anak akan menjadi
canggung, dan dapat mengakibatkan harga diri menjadi kurang. Aliran pendidikan
yang lunak yang dianut oleh M. Montessori yaitu semua keluar dari diri anak.
Seorang pendidik mempunyai kekuasaan , karena keunggulannya dalam segala hal,
namun kekuasaan yang dimaksudkan bukan seperti kekuasaan penegak hukum namun
yang diperlukan adalah suatu kewibawaan.
Disamping itu hubungan saling
mempercayai antara pendidik dengan anak didik sangat penting, bila pengawasan
dilakukan dengan baik pengaruh positif akan didapat dari pergaulan. Disamping
itu yang terpenting dalam pendidikan yaitu :
1.
Usaha sadar,
artinya ituasi pendidikan dilaksanakan atas kesadaran pendidik.
2.
Orang dewasa, artinya pelaksanaan pendidikan
haruslah orang yang sudah dewasa.
3.
Disengaja, artinya proses pendidikan memamg sengaja
direncanakan secara sistematis dan matang.
4.
Bertanggung jawab, artinya semua tindakan oendidikan
harus dipertanggungjawabkan secara moral menurut kaidah-kaidah atau norma-norma
yang berlaku
5.
Dewasa sebagai tujuan, artinya psikis maupun fisik
yang diwarnai oleh nilai-nilai bangsa, yakni pancasila dan UUD 1945
6.
Terus menerus, yang artinya pendidikan dilaksanakan
secara berkesinambungan dan penidikan itu tidak ada hentinya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses pendidikan ada
unsur-unsur yang saling mempengaruhi yaitu : guru, murid, tujuan, metode,
ikutan kegiatan dan penilaian yang diatur dengan baik agar peranannya berfungsi
baik dan utuh.
Dalam suatu proses pendidikan terdapat beberapa aspek pendidikan antara
lain :
a.
Pendidikan budi pekerti. Budi pekerti atau akhlak
adalah satu-satunya aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan.
b.
Pendidikan kecerdasan , merupakan tugas pokok dari
sekolah.
c.
Pendidikam sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain disekitrnya.
d.
Pendidikan kewarganegaraan. Mendidik supaya bisa
menjadi warga negara yang baik dan sempurna, berguna bagi masyarakat dan
negara.
e.
Pendidikan keindahan dan estetika. Mendidik agar
anak menjadi seniman dan seniwati dalam berbagai lapangan kesenian.
f.
Pendidikan jasmani. Bertujuan untuk mengembangkan
sifat-sifat dan tabiat-tabiat yang baik, seperti jujur, disiplin, kerja sama
dll
g.
Pendidikan agama, mengembangkan karakter religi
kepada anak didik.
h.
Pendidikan kesejahtraan keluarga, yaitu untuk
meningkatkan taraf kehidupan dan penghidupan keluarga untuk mencapai
terwujudnya keluarga sejahtera seluruhnya.
2.2 . Jenis kontak
sosial : keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Jenis dari kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu pertama Kontak sosial di keluarga , yang
didalamnya terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi,
saling membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu sama lain. Keluarga
adalah wadah yang sangat penting di antara individu dan group, dan merupakan
kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotnya, dan
keluargalah sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk
mengdakan sosialisasi kehidupan anak-anak. Mengadakan konatak dengan
saudarasaudaranya. Sampai anak memasuki sekolah. Keluarga memiliki fungsi.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu antara lain :
1.
Fungsi kasih sayang.
2.
Fungsi ekonomi.
3.
Fungsi pendidikan.
4.
Fungsi perlindungan / penjagaan.
5.
Fungsi rekreasi.
6.
Fungsi status keluarga.
7.
Fungsi agama.
Menurut Bierstadt, keluarga berfungsi sebagai :
1. Menggantikan
keluarga.
2. Mengatur
dan menguasai impuls-impuls sexuil
3. Bersifat
membantu
4. Menggerakkan
nilai-nilai kebudayaan.
5. Menunjukkan
status.
Kontak sosial yang kedua yaitu sekolah, yang merupakan lembaga pendidikan
formal , terdiri dari guru(pendidik) dan murid-murid(anak didik), yang
didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan anak didik, begitu juga
sebaliknya. Namun sebagai tenaga pendidik haruslah memiliki kewibawaan untuk
mengarahkan anak didik menuju kedewasaan. Pada umumnya fungsi daripada sistem pendidikan ada 2 yaitu :
1.
Bersifat stabilisasi/ stabilitas, yaitu suatu hal yang
sifatnya stabil, tidak memungkinkan adanya perubahan. Misalnya : dengan majunya
ekselarasi pembangunan dan modernisasi di butuhkan stabilisasi yaitu ekonomi
dan politik harus stabil.
2.
Bersifat fluidity / fluiditas , bahwa pendidikan itu
dimungkinkan adanya perubahan , baik mengenai stabilitas atau riilnya, maupun
fluiditas atau idealnya. Keadaan apa saja yang kurang baik harus kita rubah .
jadi fungsi pendidikan adalah mengeseimbangkan antara stabilitas dan
fluiditas.
Menurut M.J. Langeveld mengatakan pendidikan adalah usaha dari
pihak orang dewasa untuk membantu mendewasakan anak-anak yang belum
dewasa.Menurut Ngalim Purwanto pada tahun 1985 mendefinisikan dengan
menyatakan bahwa pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmaninya ke arah kedewasaan.
Kontak sosial yang ketiga adalah masyarakat. Masyarakat merupakan tempat
pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan pendidikan yang luasdan meluas,
yaitu ada hubungan antara dua orang atau lebih tak terbatas. Tonnis membedakan
pergaulan dalam :
1.
Gemeinschaft( persekutuan ), yaitu hubungan yang
dibentuk oleh kodrat seperti hubungan antara seeorang dengan orang tua, dengan
tokoh masyarakat, dengan pejabat, dengan tokoh agama, dan sebagainya.
2.
Gesselschaft(perbuatan), yaitu hubungan yang
dibentuk oleh ikatan organisasi seperti hubungan seorang dengan pimpinan
organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisasi politik, organisasi
koperasi, dan sebagainya.
Hubungan sekolah dan masyarakat, dapat dijelaskan bahwa masyarakat adalah
kelompok sosial antar manusia yang tinggal di suatu tempat dan memiliki tujuan
tertentu serta norma yang disepakati bersama. Unsur pokok dalam masyarakat
adalah :
1.
Adanya unsur kelompok manusia yang bertempat tinggal
di daerah tertentu
2.
Mempunyai tujuan yang sama
3.
Mempunyai nilai dan norma yang yang ditaati bersama
4.
Mempunyai perasaan baik suka maupun duka.
5.
Mempunyai organisasi yang ditaati.
Sebagai salah satu lembaga masyarakat, untuk dapat menjalankan tugasnya
sekolah perlu memerhatikan :
1.
Penyesuaian kurikulum sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.
2.
Metode yang digunakan harus mampu merangsang murid
untuk lebih mengenal kehidupan riil dalam masyarakat.
3.
Menumbuhkan sikap pada murid untuk belajar dan
bekerja dari kehidupan sekitarnya.
4.
Sekolah harus selalu berinteraksi dengan kehidupan
masyarakat, sehingga kebutuhan kedua pihak akan terpenuhi.
5.
Sekolah sehausnya dapat mengembangkan masyarakat
dengan cara mengadakan pembaruan tata kehidupan masyarakat.
Selain hal-hal diatas, terdapat empat macam yang bisa diperankan sekolah
terhadap masyarakat, antara lain :
a.
Mencerdaskan kehidupan bangsa
b.
Membawa virus pembaruab bagi perkembangan masyarakat
c.
Melahirkn warga masyarakat yang siapa dan terbekali
bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat.
d.
Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga
masyarakat, sehingga teripta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah
masyarakat.
Pada tap MPR No. IV/MPR/1978 ditegaskan bahwa pendidikan berdasarkan
pancasila dan bertujuan , antara lain :
1.
Meningkatkan : ketakwaan terhadap Tuhan Yanga Maha
Esa, kecerdasan dan keterampilan
2.
Mempertinggi budi pekerti
3.
Memperkuan kepribadian
4.
Mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Berdasarkan
rumusan diatas maka fungsi dan peranan sekolah terhadap masyarakat :
1.
Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Ynag Maha Esa
2.
Meningkatkan keerdasan
3.
Meningkatkan keterampilan dan mempersiapkan tenaga
terampil, serta dapat meningkatkn produksi kerja
4.
Membentuk pribadi dan budi pekerti
5.
Melestarikan nilai-nilai terpuji dalam masyarakat
6.
Mengembangkan nili baru yang dinggap serasi oleh
masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu, teknologi, dan
modernisasi.
7.
Menanamkan dan mempertebal semangat kebangsaan
8.
Menghasilkan penemuan-penemuan sebagai bahan atau
konsep pembangunan.
Agar prose pendidikan dapat berjalan dengan baik maka seorang pendidik
memiliki ciri yaitu : ciri yang
pertama yaitu memiliki wibawa atau kewibawaan . kewibawaan merupakan
pengaruh positif normatif yang diberikan kepada orang lain atau anak didik
dengan tujuan agar yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal
mungkin. Ciri kedua yaitu
pendidik harus mengenak secara pribadi anak/peserta didik yng secra otomatis
hafal nama asuhannya. Ciri ketiga yaitu pendidik harus membantu peserta
didik dalam arti peserta didik terus-menerus dibantu melainkan pendidik harus
mengetahui tentang kesulitan yang dihadapi oleh anak didik
Terjadinya kontak sosial edukatif tergantung pada bagaimana kondisi
kinerja sistem sekolah. Jika elemen sistem sekolah dapat berjalan dan berfungsi
dengan baik secara optimal, kontak sosial anak didikpun akan memungkinkan
tumbuh dan berkembang dalam suatu proses pembentukan iklim edukatif bgi anak
didik.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Kesimpulan dari rumusan
masalah 2.1 yaitu kontak sosial anak didik yaitu:
Dalam suatu hubungan kontak sosial
akan terjadi proses sosial, yang dimaksud dengan proses sosial adalah
terjadinya hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Proses hubungan terebut berupa hubungn iteraksi sosial yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Disamping itu terdapat beberapa
faktor psikologik dalam suatu interaksi sosial, antara lain :
5.
Faktor imitasi adalah
dorongan untu meniru orang lain
6.
Faktor sugesti adalah
dorongan bagi seseorang untuk melakukan atau bersikap seperti yang diharapkan
oleh pemberi sugesti.
7.
Faktor
identifikasi adalah faktor yang mendorong untuk menjadi identik
dengan orang lain.
8.
Faktor simpati adalah
faktor perasaan rasa tertarik kepada orang lain.
Dalam
hubungan antara tenaga pendidik dengan anak didik harus di tumbuhkan suatu
interaksi yang positif, sehingga menghilangkan perasaan benci pada diri peserta
didik
Kesimpulan
dari rumusan masalah 2.2 yaitu jenis kontak sosial yaitu:
Jenis dari
kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu:
1. Kontak sosial di keluarga , yang didalamnya
terdapat ayah, ibu, dan anak yang masing-masing saling mempengaruhi, saling
membutuhkan, dan di dalamnya terjadinya suatu interaksi satu sama lain
2. Kontak
sosial sekolah, yang merupakan lembaga
pendidikan formal , terdiri dari guru(pendidik) dan murid-murid(anak didik),
yang didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dengan anak didik, begitu
juga sebaliknya
3. Kontak
sosial masyarakat. Masyarakat merupakan
tempat pergaulan sesama manusia dan merupakan lapangan pendidikan yang luasdan
meluas, yaitu ada hubungan antara dua orang atau lebih tak terbatas
Terjadinya kontak sosial edukatif tergantung pada bagaimana kondisi
kinerja sistem sekolah. Jika elemen sistem sekolah dapat berjalan dan berfungsi
dengan baik secara optimal, kontak sosial anak didikpun akan memungkinkan
tumbuh dan berkembang dalam suatu proses pembentukan iklim edukatif bgi anak
didik.
Daftar Pustaka nya apa kk???
BalasHapusizin copy ya kk buat tuga kuliah....
BalasHapus