BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara masalah weda
erat kaitannya dengan mantra-mantra dan pembagian dari weda itu sendiri. Ruang
lingkup weda sangatlah luas, tidak hanya mancakup perbuatan baik dan perbuatan
buruk saja namun setiap pembagian weda tersebut memiliki peranan yang
berbeda-beda. Pembagian weda yaitu seperti : R.g Weda, Sama Weda, yajur weda
atharwa weda, siksa-wyakarana,nirukta-chanda, dan jyotisa-kalpa, yaitu memiliki
ciri tersendiri menurut fungsi dan peranannya namun hal tersebut menyangkut
dari kitab itu sendiri.
Seperti halnya kitab
suci Sama Weda yaitu memiliki isi mantra-mntra ajaran yang bersifat umum dan
terdapat lagu-lagu pujian. Meskipun setiap bagian weda memiliki cirri khusus
namun bagian satu dengan bagian yang lain memiliki hubungan yang erat, makudnya
antara isi dari masing-masing pembagian weda memiliki hubungan meskipun dalam
penjelasannya dipilah-pilah. Dengan kita mengetahui isi dari kitab sama weda
itu sendiri maka kita bisa dapat mengaplikasikn isinya dengan tepat.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apa pengertian weda?
1.2.2
Apa isi dari kitab Sama Weda ?
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian Weda.
1.3.2
Untuk mengetahui isi dari kitab suci
Sama Weda.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian
Weda
Menurut
arti kata Weda berarti pengetahuan. Tetapi jika ditulis dengan huruf a panjang,
mengandung makna kata-kata yang diucapkan dengan aturan-aturan tertentu. Jadi
definisi tentang weda adalah kata-kata yang diucapkan, dinyanyikan atau
dilagukan,. Dan pengertian ini akhirnya di pergunakan istilah “Mantra”.
SAMA WEDA
Sama
Weda atau sering disebut dengan Samawedasamhita merupakan kumpulan
mantra yang memuat ajaran umum. Yaitu mengenai lagu-lagu pujaan.
Sama
Weda terdiri atas mantra-mantra yang berasal dari Rg. Weda. Menurut penelitian
Samaweda terdiri atas 1810 Mantra atau kadang-kadang ada yang mengatakan 1875
mantra. Samaweda terdiri dari dua bagian yaitu bagian arcika terdiri atas
mantra-mantra pujaan yang bersumber dari Rg. Weda, dan bagian Uttararcika
yaitu himpunan mantra-mantra yang bersifat tambahan. Kitab ini terdiri atas
beberapa buku nyanyian pujaan(gana), dan kitab-kitab yang ada, yang masih dapat dijumpai a.l.
Ranayaniya, Kautuma, dan Jaiminiya ( Talawakara). Walaupun demikian di dalam
usaha penulisan kembali kitab Samaweda itu telah diusahakan sedemikian rupa
supaya tidak banyak yang hilang.
Kitab
Samaweda memiliki kitab Tandya Brahmana yang juga sering
dikenal dengan nama Pancawimsa. Kitab ini memuat legenda (cerita-cerita kuno )yang
dikaitkan dengan upacara yajna, disamping itu ada pula Sadwimsa
Brahmana, kitab ini terbagi atas 25 buku dimana bagian terakhir yang
terkenal adalah Adbhuta Brahmana, merupakan jenis Wedangga yang memuat mengenai
ramalan-ramalan dan penjelasan mengenai berbagai mukjisat. Kitab Samaweda
terdiri atas 1000 sakha.
Kelompok
Sama Weda yang terdiri dari 16 upanisad , jumlah upanisad dalam SamaWeada yang
dimasukkan sebagai unsure 108 (seratus delapan ) upanisad ini sebagai berikut:
v Kenah
Upanisad
v Chandogya
Upanisad
v Aruni
Upanisad
v Maitrayani
Upanisad
v Maitriyi
Upanisad
v Wajrasucika
Upanisad
v Yogacudamani
Upanisad
v Wasudewa
Upanisad
v Mahat
Upanisad
v Sanyasa
Upanisad
v Awyakta
Upanisad
v Kondika
Upanisad
v Sawirei
Upanisad
v Rudrakajabala
Upanisad
v Darsna
Upanisad
v Jabali
Upanisad
BAB III
KESIMPULAN
jadi dapat
disimpulkan bahwa isi dari kitab suci sama weda yaitu menjelaskan tentang kumpulan mantra yang memuat ajaran umum.
Yaitu mengenai lagu-lagu pujaan.yamg menurut penelitian Samaweda terdiri atas
1810 mantra dan ada yang menyebutkan terdiri atas 1875 mantra. Samaweda terdiri dari dua bagian
yaitu bagian arcika dan uttararcika. Disamping itu Kitab
Samaweda memiliki kitab Tandya Brahmana yang juga sering
dikenal dengan nama Pancawi msa, kitab Sadwimsa Brahmana,dan
kitab Adbhuta Brahmana, yang
merupakan jenis Wedangga. kitab suci Sama Weda terdiri dari 16 upanisad.
DAFTAR PUSTAKA
Pudja,G,SH,MA .
Pengantar Weda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar